Dalam fisika klasik, partikel memiliki posisi dan momentum yang jelas
dan mengikuti lintasan yang pasti. Akan tetapi, pada skala atomik,
posisi dan momentum atom tidak dapat ditentukan secara pasti. Hal ini
dikemukakan oleh Werner Heisenberg pada tahun 1927 dengan Prinsip Ketidakpastian (uncertainty principle) (Oxtoby, Gillis, Nachtrieb).
Menurut
Heisenberg, metode eksperimen apa saja yang digunakan untuk menentukan
posisi atau momentum suatu partikel kecil dapat menyebabkan perubahan,
baik pada posisi, momentum, atau keduanya. Jika suatu percobaan
dirancang untuk memastikan posisi elektron, maka momentumnya menjadi
tidak pasti, sebaliknya jika percobaan dirancang untuk memastikan
momentum atau kecepatan elektron, maka posisinya menjadi tidak pasti.
Untuk mengetahui posisi dan momentum suatu elektron yang memiliki sifat gelombang, maka pada tahun 1927, Erwin Schrodinger, mendeskripsikan pada sisi elektron tersebut dengan fungsi gelombang (wave function) yang memiliki satu nilai pada setiap posisi di dalam ruang (Oxtoby, Gillis, Nachtrieb). Fungsi
gelombang ini dikembangkan dengan notasi ϕ (psi), yang menunjukkan
bentuk dan energi gelombang elektron (James E. Brady, 1990).
Model atom
mekanika kuantum menerangkan bahwa elektron-elektron dalam atom
menempati suatu ruang atau “awan” yang disebut orbital, yaitu ruang tempat elektron paling mungkin ditemukan. Beberapa orbital bergabung membentuk kelompok yang disebut subkulit.
Jika orbital kita analogikan sebagai “kamar elektron”, maka subkulit
dapat dipandang sebagai “rumah elektron”. Beberapa subkulit yang
bergabung akan membentuk kulit atau “desa elektron”.
- Satu kulit tersusun dari subkulit-subkulit
- Satu subkulit tersusun dari orbital-orbital
- Satu orbital menampung maksimal dua elektron
Hubungan Subkulit, Orbital, dan Jumlah Elektron Maksimum:
Jenis Subkulit | Jumlah Orbital | Elektron Maksimum |
Subkulit s | 1 orbital | 2 elektron |
Subkulit p | 3 orbital | 6 elektron |
Subkulit d | 5 orbital | 10 elektron |
Subkulit f | 7 orbital | 14 elektron |
Subkulit g | 9 orbital | 18 elektron |
Subkulit h | 11 orbital | 22 elektron |
Subkulit i | 13 orbital | 26 elektron |
Tidak ada komentar:
Posting Komentar